Berita

Kelebihan omega 3 bisa berakibat buruk

Mengkonsumsi omega 3 sangat penting untuk kesehatan, tetapi mengonsumsi suplemen dalam kapsul memiliki kontraindikasi dan bisa berbahaya. Memahami

Omega 3 memiliki kontraindikasi

Omega 3 adalah seperangkat asam lemak tak jenuh ganda yang penting untuk berfungsinya tubuh manusia. Ini menjaga kesehatan membran sel, fungsi otak dan kualitas transmisi impuls saraf. Namun, seperti segala sesuatu dalam hidup, penting untuk menjaga ukuran yang tepat. Konsumsi omega 3 yang berlebihan memiliki kontraindikasi dan dapat membahayakan.

  • Jenuh, Tak Jenuh, dan Lemak Trans: Apa Bedanya?
  • Makanan kaya omega 3, 6 dan 9: contoh dan manfaat

Asupan omega 3 dikaitkan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsinya. Anda dapat menemukan berbagai suplemen makanan berdasarkan minyak ikan pekat atau mikroalga yang tersedia di pasaran, serta produk industri yang diperkaya dengan omega 3. Akan tetapi, terbukti bahwa kelebihan omega 3 dalam tubuh menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, suplementasi sebaiknya dilakukan hanya jika ada anjuran medis.

Suplementasi Omega 3

Suplementasi Omega 3 direkomendasikan sebagai metode tambahan untuk mengobati penyakit yang ada. Misalnya, Masyarakat Kardiologi Brasil menunjukkan asupan satu gram omega 3 per hari untuk membantu pengobatan penyakit jantung koroner.

Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa suplementasi omega 3 bermanfaat bagi ibu hamil, karena zat ini sangat penting untuk perkembangan otak individu yang masih dalam tahap janin.

Menurut WHO, wanita yang sedang hamil harus mengonsumsi antara 133 mg hingga tiga gram omega 3 setiap hari. Penekanan bahwa dosis ideal bervariasi sesuai dengan berat ibu hamil, diet dan faktor lainnya, dan oleh karena itu harus ditentukan secara khusus oleh dokter atau dokter yang menyertai perawatan prenatal.

Pertanyaan tentang dosis maksimum tiga gram adalah karena sifat anti-koagulan omega 3. Menurut informasi dari US National Library of Medicine, dosis lebih dari tiga gram omega 3 setiap hari sudah cukup untuk mendukung terjadinya episode perdarahan pada beberapa orang.

Bahaya kelebihan omega 3 dalam tubuh

Kelebihan asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) dalam tubuh (hadir dalam omega 3) berhubungan dengan perkembangan dan memburuknya penyakit. Pada kenyataannya, efek samping dari kelebihan zat ini dalam tubuh masih menjadi masalah baru-baru ini, karena sebagian besar diakibatkan oleh praktek suplementasi.

Makanan yang secara alami kaya akan EPA dan DHA seperti ikan dan rumput laut tidak mengandung zat-zat ini dalam jumlah yang tinggi sehingga konsumsi mereka berisiko. Oleh karena itu, bagi orang yang tidak dalam perawatan medis, dan belum mendapat rekomendasi dari ahli kesehatan untuk melengkapi omega 3, disarankan agar konsumsi mereka dibuat melalui makanan yang kaya akan zat ini secara alami, dan tidak melalui konsumsi. suplemen makanan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, disarankan untuk mengonsumsi dua porsi ikan per minggu, yang akan menyediakan 200 mg hingga 500 mg EPA dan DHA. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk membantu pencegahan penyakit.

Orang yang tidak memasukkan ikan ke dalam makanan harus memilih memasukkan rumput laut, yang juga merupakan sumber EPA dan DHA dan makanan yang kaya ALA (lihat di sini makanan mana yang merupakan sumber ALA) yang, sekali di dalam tubuh, diubah menjadi EPA. dan DHA melalui aksi enzim.

Di bawah ini adalah daftar masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan kelebihan omega 3 dalam tubuh:

Episode hemoragik

Seperti yang sudah disebutkan, kelebihan omega 3 di dalam tubuh bisa memicu terjadinya episode hemoragik pada individu tertentu. Ini karena sifat antikoagulan omega 3.

Kolesterol tinggi

Meskipun omega 3 berpotensi meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan trigliserida, kelebihan omega 3 dalam tubuh terkait dengan peningkatan kolesterol darah, seperti yang dijelaskan dalam studi Brazilian Archives of Cardiology.

Kanker prostat

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan hubungan antara jumlah omega 3 yang sangat tinggi dalam tubuh dan munculnya tumor ganas. Studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menghubungkan kelebihan omega 3 dalam tubuh dengan insiden kanker prostat yang lebih tinggi. Namun, hubungan ini masih belum sepenuhnya jelas, dan tidak boleh dibangun hanya berdasarkan satu studi. Oleh karena itu, tema tersebut perlu digali lebih jauh dalam penelitian selanjutnya.

Peroksidasi lipid

Peroksidasi lipid adalah penghancuran lipid (asam lemak tak jenuh ganda) yang membentuk membran sel oleh aksi radikal bebas. Proses ini mendukung stres oksidatif (ketidakseimbangan antara tingkat radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh), karena asam lemak omega 3 yang tidak jenuh membuat membran lebih cair dan, oleh karena itu, lebih rentan terhadap aksi radikal bebas. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Brazilian Archives of Cardiology, kelebihan omega 3 dalam tubuh cenderung menyebabkan peroksidasi lipid pada membran. Fenomena peroksidasi lipid dikaitkan dengan timbulnya penyakit inflamasi seperti aterosklerosis, yang pada keadaan lanjut berkontribusi terhadap terjadinya infark dan stroke iskemik.


Original text


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found